Yusuf Ismail, S.Pd.

Yusuf Ismail, S.Pd.

JAKARTA - Kabar baik datang dari tim tari tradisional SMA Kartika VIII-1 yang berhasil menyabet juara 3 dalam ajang bertajuk CATASTROPA 2.0. Catastropa sendiri adalah ajang tahunan yang diadakan oleh SMAN 38 Jakarta. Ajang ini memperlombakan beberapa olahraga dan kesenian seperti futsal, basket, voli, musik dan tari tradisional serta tari modern. Peserta dalam ajang ini berasal dari SMA/SMK/MA di Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok. Tari yang dibawakan oleh tim tari tradisional SMA Kartika VIII-1 dalam ajang kali ini adalah Tari Lenggang Nyai.

Sedikit sejarah tentang Tari Lenggang Nyai, tarian ini adalah tarian yang berasal dari DKI Jakarta. Tari Lengang Nyai menceritakan cerita rakyat Betawi, yaitu Nyai Dasimah. Nama Tari Lenggang Nyai sendiri berasal dari kata “lenggang” yang berarti “melenggak – lenggok” dan kata “Nyai” yang diambil dari cerita Nyai Dasimah.

Guru yang mendampingi tim tari tradisional kali ini, Bu Rahma, mengatakan bahwa ini merupakan permulaan yang bagus bagi tim yang mayoritas anggotanya berasal dari kelas X ini. Ke depannya mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan pretasi yang lebih baik lagi.​

 

tari tradisional kartika 38catastropa 2       38catastropa sma kartika 81
     
tari tradisional kartika 38catastropa 1   tari tradisional kartika 38catastropa 3
     
tari tradisional kartika 38catastropa 5   tari tradisional kartika 38catastropa 4

 

Kontributor : Faja Rahmadiyah, S.Pd. & Tri Wahyu Hidayati, S.Pd.

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirim tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, serta tidak menyinggung unsur SARA. All credit goes to the author.

Perwakilan SMA Kartika VIII-1 turut serta dalam kegiatan Training of Trainer (TOT) Klub Jantung Remaja (KJR), Yayasan Jantung Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan SMA/SMK se-DKI Jakarta untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh KJR di Yayasan Jantung Indonesia yang bertempat di Jl.Teuku Umar No.8, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah sebelumnya perwakilan dari yayasan tersebut berkunjung ke sekolah dalam rangka penyuluhan tentang bagaimana menjaga agar jantung tetap sehat, bahaya merokok, kemudian penjelasan tentang sejarah dan tujuan didirikannya KJR, serta fun games.

klub jantung remaja 13

klub jantung remaja 9

Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kesehatan jantung, terutama bagi remaja usia dini. "Sejak dini kita harus berupaya menekan angka penderita penyakit jantung akibat kebiasaan pola hidup tidak sehat. Ini tentunya sudah menjadi tugas kita bersama. Dan kita bisa memulainya dari para generasi muda," ungkap Kak Riflan selaku salah satu panitia kegiatan.

Disana para peserta mendapatkan pelatihan seperti; public speaking, bahaya merokok, kesehatan jantung, team building, leadership, senam Hip Heart 2, serta manajemen organisasi. SMA Kartika VIII-1 Jakarta sendiri mengirim 3 siswi sebagai perwakilan yaitu Atika Yuningsih, Cut Zauja Chairunnisa, dan Anami Fatihah. Kegiatan itu sendiri berlangsung selama 4 hari secara terpisah, yakni pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 20 dan 21 serta 27 dan 28 Oktober 2018. Penutupan kegiatan dilangsungkan di Taman Bunga Nusantara, Cianjur, Jawa Barat.

Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan dapat membangun regenerasi KJR (Klub Jantung Remaja) ke depannya, serta dapat membentuk komunitas yang dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana menjaga jantung agar tetap sehat di lingkungan sekolah tercinta.

 

klub jantung remaja 3         klub jantung remaja 12 
klub jantung remaja 26   klub jantung remaja 21

 

 

Kontributor : Atika Yuningsih (XII MIA), Anami Fatihah (X MIA)

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirim tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, serta tidak menyinggung unsur SARA. All credit goes to the author.

Sebanyak 19 anggota ambalan ADIBRATA WIRASANA pramuka SMA Kartika VIII-1 mengikuti kegiatan kepramukaan di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Jum’at hingga Minggu, 26 – 28 Oktober 2018.

Selain kegiatan tersebut, tiga diantara mereka juga tergabung dalam kegiatan Saka Wanabakti yang dibina langsung oleh pelatih ekstrakurikuler pramuka sekolah, Kak Andi. Saka Wanabakti merupakan salah satu satuan karya dalam Gerakan Pramuka Indonesia yang memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan khusus di bidang kehutanan dan lingkungan hidup serta menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam.

 mg 8143

Dua kegiatan tersebut dipusatkan di Bumi Perkemahan Mandalawangi di area Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Kegiatan berlangsung tiga hari dan dua malam. Hari pertama berkumpul di sekolah setelah jam pelajaran terakhir usai pukul 14.00. Perjalanan menuju Mandalawangi menghabiskan waktu 6 jam perjalanan dikarenakan padatnya kondisi lalu lintas. Sampai di perkemahan pukul 20.00, para peserta diminta untuk membangun tenda untuk kemah kemudian bersih-bersih.

Hari kedua di pagi harinya dilakukan apel pagi dan senam pagi. Setelah itu, peserta bergerak menuju Curug Cibeureum dan diwajibkan melakukan kegiatan peduli lingkungan dengan mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan sepanjang perjalanan dari tempat mereka kemah hingga tempat tujuan. Mereka mulai bergerak dari pukul 08.00 pagi dan kembali ke kemah pukul 14.00 siang.

 mg 7999

Sore harinya peserta diwajibkan mengikuti kegiatan ambalan. Kegiatan ambalan yang dilakukan diantaranya adalah mempelajari AD/ART Gerakan Pramuka, mempelajari Dasa Darma dan Tri Satya, arti salam Pramuka serta penggunannya, mempelajari tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka, mempelajari struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak serta Pandega dan lain-lain. Intinya mereka wajib menyelesaikan syarat-syarat kecakapan umum (SKU) bagi penegak bantara.

Sekembalinya dari kegiatan tersebut, mereka diharapakan dapat menularkan sikap-sikap cinta lingkungan dan cinta hutan yang telah mereka dapatkan kepada teman-teman di sekolah.

 

 mg 8096         mg 8056
     
 mg 8165    mg 8177
     
img 7969    mg 8168
     
 mg 7992    mg 8052

 

 

Kontributor : Rexy Kurniawan, Dimas Ari Wibowo, Rosaliana Imron (XII MIA)

Foto oleh : Rexy Kurniawan

 

Untuk galeri foto lengkap kegiatan ini, silahkan KLIK DISINI

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirim tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, serta tidak menyinggung unsur SARA. All credit goes to the author.

JAKARTA - Jum'at, 26 Oktober 2018, SMA Kartika VIII-1 meresmikan 3 fasilitas baru di lingkungan sekolah, yakni ruang laboratorium komputer, toilet siswi, serta ruang ganti siswi. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Kartika Jaya, Ny. Iis Aji Sujiwo, wakil ketua Ibu Roni, bendahara yayasan Ibu Wira, Sersan Bahctiar serta Ibu Sutrisno. Bapak Kepala Sekolah, Drs. Dulmanan, beserta wakil, guru-guru dan staff administrasi tata usaha turut menyambut perwakilan yayasan tersebut di ruang Laboratorium Komputer 2 yang baru. Dalam sambutannya, Bapak Kepala Sekolah mengucapkan terima kasih kepada pihak yayasan atas ditambahkannya 3 fasilitas baru tersebut. "Tidak lain dan tidak bukan, seluruh fasilitas baru tersebut pada akhirnya guna menunjang kegiatan belajar mengajar serta peningkatan pelayanan kepada siswa-siswi SMA Kartika VIII-1," imbuhnya.

1540528495265606

1540528481078986

Laboratorium komputer yang dimiliki sekolah kini berjumlah 2 ruangan, dengan 26 set komputer serta 1 server utama di tiap ruangnya. Hal ini guna memfasilitasi siswa terkait dengan kegiatan simulasi, tryout, dan yang terpenting Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang mana rutin dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah. Sedangkan toilet siswi dan kamar ganti siswi dibangun lebih dekat dengan ruang kelas dan lapangan sekolah, dibanding toilet siswi yang lama, guna mempermudah mereka ketika ingin ke kamar kecil maupun mengganti baju pada saat pelajaran olahraga sehingga dapat menghemat waktu. Kini terdapat 2 toilet siswi, 3 ruang ganti, yang dilengkapi dengan wastafel serta cermin dan tidak lupa peralatan penunjang kebersihan lainnya.

Ketua yayasan berpesan agar fasilitas baru tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh siswa-siswi serta selalu dirawat serta dijaga kebersihannya agar tercipta kenyamanan di lingkungan sekolah. Kegiatan pun ditutup dengan do'a, sarapan pagi bersama, dan dilanjutkan dengan foto bersama.

154052846550542        1540528479372417
     
1540528471010631   154052847423361
     
1540528487808653   1540528491227439
     
1540528466995593   1540528468744183
     
1540528464694611   1540528464982514

 

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.